Monday, June 4, 2012

Lady Gaga dan ITB

Bulan lalu, Lady Gaga memenuhi ruang media yang berhubungan dengan Indonesia. Mother Monster ini ingin mengadakan konser di Jakarta dalam rangka tur musik untuk mendekatkan dirinya dengan para Little Monster. Ada sekelompok orang dan organisasi yang tak suka dengan Lady Gaga yang melakukan demonstrasi. Kebetulan ada satu organisasi yang terbiasa melakukan kekerasan, sehingga Lady Gaga dan manajemennya membatalkan konser di Jakarta.

Ada yang menarik dari info-info yang muncul dalam media. Satu pihak yang menolak Lady Gaga mengatakan bahwa mbak ini adalah pemuja setan. Mbak Gaga juga dituduh terlibat konspirasi Illuminati dan/atau Freemasonry. Sebagian lain, berkata bahwa Lady Gaga lesbian. Padahal mbak ini biasanya pacaran dengan laki-laki terus. Dia pernah pacaran dengan rocker, yang juga manusia. Bukan setan, lho.

Pihak lain yang tidak terlalu menolak Gaga, meminta supaya Lady Gaga mengatur kostum dan koreografi supaya sesuai dengan budaya setempat, maksudnya Indonesia. Sebagai pekerja seni yang penuh totalitas, Lady Gaga menolak ini. Nah, hal inilah yang membuatku teringat akan ITB.

Di ITB, sebelum abad 21, pernah ada kerjasama antara Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) dan Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK). Kerjasamanya adalah Natalan bersama di GSG (Gedung Serba Guna). Seperti biasa, KMK menyiapkan penyanyinya untuk vokal grup dan seniman teaternya untuk drama musikal. Masalah terjadi ketika ada elemen PMK tidak setuju dengan lagu yang dipakai dalam drama KMK. Hal inilah yang mengingatkanku akan Lady Gaga yang diminta untuk meredam ekspresi seninya.

Salah satu lagu yang ditolak oleh elemen PMK tersebut adalah lagu dari Metallica (web, wiki). Mereka menganggap lagu ini tak pantas masuk dalam perayaan natal bersama. Bagi mahasiswa PMK, acara ini ibadah Natal. Bagi mahasiswa KMK, Natal itu adanya setelah 25 Desember, jadinya acara ini hanyalah perayaan biasa, yang bukan ibadah. Drama ini dianggap sebagai bagian ekspresi seni dalam suatu kegiatan bersama.

Para pemain drama berusaha melobby PMK. Mereka menolak ekspresi seni diredam. Ketika keluar alasan bahwa Metallica mengikat perjanjian dengan setan di Gunung Semeru supaya albumnya laku, para pemain KMK sudah tahu bahwa harapannya pupus untuk melobby PMK. Aku juga melongo ketika elemen PMK yang menolak mengatakan bahwa Dewa 19 pergi ke Gunung Lawu untuk mengikat perjanjian dengan jin. Sutradara dan script writer dari KMK setelah itu menolak tampil di acara Natalan bersama seperti Lady Gaga menolak konser di Indonesia.

Hari-hari berikutnya, aku bété kalau ketemu mahasiswa PMK yang menjual kaset musik rohani. Apalagi kalau cover kasetnya muka Pendeta yang tidak kukenal dengan gaya rambut mirip Yana Julio (wiki). Saat itu, aku kesal dan suka bikin komentar asal: "Ah, mereka nuduh penyanyi lain pemuja setan, supaya penjualan album pendetanya laku".

Sejak itulah, PMK dan KMK ITB pada awal abad 21 tidak mengadakan acara Natal bersama lagi. Kerjasamanya cukup kegiatan Paskah bersama saja.

Aku selalu tertarik dengan berbagai ekspresi kesenian dari beragam aliran. Aku berusaha berpikir ada apa atau apa maksud di balik suatu ekspresi seni. Mengapa Lady Gaga memilih kostum dan menyusun koreografi seperti itu? Mengapa Tisna Sanjaya menggunakan benda-benda yang nampak seperti sampah plus ditambah aroma jengkol dan terasi dalam karya-karya seninya? Mengapa pemain KMK menggunakan lagu Metallica dalam dramanya? Ada apa dengan Inul dan goyang ngebor? Ada apa dengan Dewi Persik dengan goyang rambo/gergaji?

Aku senang berbagai macam interpretasi manusia ketika dia melihat/mendengar/mencium suatu ekspresi seni. Aku senang berdiskusi bersama orang ketika selesai nonton film atau video di Youtube. Yang jadi masalah buatku adalah ketika suatu interpretasi dipaksakan kepada orang lain dengan segenap otoritas kekuasaannya. Ketika dia berinterpretasi bahwa suatu musik setan, lalu semua orang lain dilarang melakukan re-ekspresi musik tersebut.

Pelabelan suatu ekspresi seni dengan kata "setan", "porno", "sampah", "kampungan", dll sebetulnya adalah hal biasa. Jadi masalah ketika otoritas kekuasaan masuk, ditambah dengan elemen kekerasan, kemudian membunuh ekspresi kesenian yang berbeda.

Akan tetapi, kata film V for Vendetta (wiki), "Ide tidak mati. Ide tidak dapat dibunuh". Ekspresi kesenian yang ditindas akan selalu mencari celah untuk keluar menentang penindasnya. Sebagian sejarah manusia ditulis dengan darah. Darah kaum tertindas dalam melawan para penindasnya. Sejarah manusia adalah sejarah melawan penindasan. Ekspresi seni adalah satu cara menulis peradaban tanpa menggunakan darah.

***

Buat orang yang tidak tahu apa itu kaset. Jaman dahulu, ketika Fraunhofer belum selesai riset mengenai mp3, orang menikmati musik dari kaset. Mereka mengompilasi lagu (bahasa halus dari membajak lagu) dari radio, CD, dll untuk direkam ke kaset. Jaman sekarang orang tinggal pakai komputer lalu copy-paste sana-sini, jadilah kompilasi lagu buat mp3 player di kantong. Para DJ jaman dahulu juga masih menggunakan piringan hitam saja, belum memakai sistem digital yang bisa nyambung ke mp3 dalam USB.

Nürnberg, 3 Juni 2012

iscab.saptocondro

Saturday, June 2, 2012

Cara membuat lulusan ITB betah di tempat kerjanya

Inilah teori Affan Basalamah tentang cara membuat lulusan ITB betah di tempat kerjanya.

  1. supervisor/manajer/atasannya harus lebih pintar daripada dia.
  2. Jika no. 1 tidak terpenuhi, maka ia ingin diperlakukan setara, sebagai partner diskusi, bukan sebagai bawahan yang cuma disuruh-suruh.
  3. Jika no. 1 dan no. 2 tidak terpenuhi, maka gaji yang diberikan harus cukup memadai untuk meredam kekesalannya akibat ketiadaan kedua keadaan di atas.

Jika keadaan 1, 2, dan 3 tidak terpenuhi, maka siap-siap aja bosnya terima resignation letter.

Dari suatu milis di server itb, di hari Kamis 17 Mei 2012.

***

Ada tambahan lagi, yang bukan dari Affan, kalau resign dipersulit, beberapa lulusan ITB menunggu hari gajian lalu mengosongkan rekening tabungan tempat aliran gaji. Kemudian kabur pindah kota dan perusahaan dengan tidak pakai resign. Rekening tabungan bisa dibikin yang baru lagi. Temanku menggunakan cara ini.

Perlu diingat, jika jari telunjuk mengarah pada seorang teman, ada tiga jari lain yang mengarah pada diri sendiri. :-)

Nürnberg, 2 Juni 2012

iscab.saptocondro

Monday, April 9, 2012

Ketua-ketua KMK ITB melewati sejarah hingga Paskah 2012

Orang-orang yang pernah jadi ketua KMK ITB 

 

2011-2012 Anton Prayogo             (TK'09) 

2010-2011 Tommy Messias             (MT'08)

2009-2010 Grady Hendharta           (MS'07)

2008-2009 Nadia Clairine Salin      (Nadia, TI'06)

2007-2008 Fiona Handayani           (Ona, TI'05)

2006-2007 Efan Adisaputra           (Efan/Ipung, TK'04)

2005-2006 Vina Setiana              (Vina/Tomat, TI'03)

2004-2005 Eduardus Ivan Subianto    (Ivan/Pat Kay, TK'02)

2003-2004 Vera Liany Puspitasari    (Vera, KI'01)

2002-2003 Damianus Sigit Nugroho    (Sigit, EL'00)

2001-2002 Andreas Putro Purnomoadi  (Put@w, EL'99)

2000-2001 Budi Setiawan             (Budi, MA'98)

1999-2000 Paulus M. Tamba           (Ulus, EL'97)

1998-1999 Rusman Sudaya             (Rusman, TL'96)

1997-1998 Navita Kristiastuti       (Vita, BI'95)

1996-1997 Agustinus Sigit B.        (Sigit, FI'94)

1995-1996 Yoga Dina S.              (Yoga, MS'93)

1994-1995 Ignatius Tri Handoyo      (Tri, TI'92)

1993-1994 Oscar                     (Oscar, TF'91)

1992-1993 Tio                       (Tio, DS'90)

1991-1992 Heru Danardatu            (Heru, TM'89)

1990-1991 Krismastono               (Krismas, MS'88)

1989-1990 Ronald Supriyadi          (Rony, TI'87)

1988-1989 Dwiyanto Sutarsono        (Antok, TK'86)

1987-1988 Michael Damanik           (Michael, MS'85)

1986-1987 Rudy Rachdiatmaka         (Rudi, SI'84)

1985-1986 Pratolo                   (Pratolo, IF'83)

1984-1985 Agus Darminto             (MS'82)

1983-1984 Setiawan                  (KI'81)

1982-1983 Heru Handoko              (SI'80)

1981-1982 Arif Wibowo               (FI'79)

1980-1981 Hermanto                  (MS'78)

1979 ...

1978 ...

...

1973 ...

 

Tulisan ini diedit dari tulisanku sebelumnya.
http://iscabitb.blogspot.de/2012/04/ketua-ketua-kmk-itb-melewati-sejarah.html

 

Menurut website KM Institut Teknologi Bandung (ITB), Keluarga Mahasiswa Katolik ITB berdiri tahun 1973 (link). Beberapa ketua KMK ITB tidak kuketahui sejarahnya.

Teori lain mengatakan bahwa KMK ITB lahir dari Divisi Kerohanian Dewan Mahasiswa (Dema) ITB setelah tahun 1978 militer menduduki kampus ITB. Setelah tahun 1978, Dema dibubarkan oleh negara yang dipimpin rezim Soeharto.

 

Ditulis di hari Senin Paskah, 9 April 2012

iscab.saptocondro
EL98

Saturday, April 7, 2012

Tempat bersejarah untuk KMK ITB

Tempat bersejarah untuk KMK ITB
================================
(Bahasa halus dari tempat nongkrong) 

 

1. Gereja Mahasiswa (GEMA) Bandung
----------------------------------
Lokasi: Jalan Sultan Agung 4, Bandung
satu kompleks dengan SMP dan SMA St. Aloysius, Bandung.

Tempat ini adalah tempat kumpulnya mahasiswa Katolik se-Bandung-Raya.
Kalau mau ketemu mahasiswa Katolik dari UNPAD, Enhaiiii, UNPAR, ITENAS, Polban, Keperawatan Boromeus, dll bisa di sini.
Sebelum punya Sunken Court E-07, mahasiswa KMK ITB sering berkumpul di sini.
Bahkan sebelum ada KMK ITB, mahasiswa Katolik di ITB sering memakai tempat ini.

Ada kolam yang dapat dipakai untuk 'mencelup' orang di GEMA.
Berbeda dengan Sunken Court E-07, di mana mahasiswa KMK ITB harus menggotong orang yang mau 'dicelup' ke kolam Indonesia Tenggelam, di antara Labtek.
Yang ulang tahun di GEMA tidak perlu digotong jauh-jauh bila dibandingkan dengan yang ulang tahun di Sunken Court. 

 

2. Kapel Rumah Sakit St. Boromeus
---------------------------------
Lokasi: Jalan Surya Kencana no. 2, Bandung
Satu kompleks dengan Rumah Sakit St. Boromeus, Bandung dan menghadap Asrama Sekolah Tinggi Keperawatan St. Boromeus

Tempat ini adalah tempat Misa Jumat Pertama bagi KMK ITB.

 

3. Burger 2
-----------
Lokasi: Jalan Burung Gereja no. 2, Bandung
dekat dengan Gasibu, dan Monumen Pancasila.

Tempat ini dulunya dipakai sebagai tempat tinggal (kos) beberapa sesepuh KMK.
Suka dipakai kumpul2 dan makan2, ketika Sunken Court belum dipakai sebagai tempat MAKAR

 

4. Sunken Court E-07
--------------------
Lokasi: Ganesha 10, Bandung, tapi lebih dekat ke jalan Taman Sari.
Antara PAU dan Perpustakaan pusat ITB. Menjorok di bawah.

Tempat ini dipakai kalau tidak salah sejak 1997.
Tempat ini sering dipakai untuk MAKAR (Makan2 Bakar2, atau Malam Keakraban)
Tempat ini adalah tempat nongkrong mahasiswa untuk mengisi waktu jika menunggu jam kuliah.

Biasanya mahasiswa di depan Sunken Court E-07 ditemukan dalam keadaan sebagai berikut
- gospol (gosip politik)
- gossel (gosip selebriti)
- curhat
- main kartu
- main karambol
- main bola
- nyanyi
- membaca dan mengisi BUKOM
- MAKAR saat malam hari
- oh, ya, tidak lupa juga rapat KMK dan rapat Penyambutan, serta rapat2 lainnya.

Tulisan di atas berdasarkan pengalamanku bersama Keluarga Mahasiswa Katolik ITB dari tahun 1998 hingga 2003. Kadang-kadang tahun 2003-2005, ketika aku berkunjung, kegiatan di Sunken Court kaga jauh berbeda. Beda zaman, beda tempat nongkrong.

 

Ditulis di hari Sabtu Paskah, 7 April 2012

Ignatius S. Condro A.B.
(iscab, EL98) 

Ketua-ketua KMK ITB melewati sejarah hingga April 2012

Orang-orang yang pernah jadi ketua KMK ITB 

 

2011-2012 Anton Prayogo             (TK'09) 

2010-2011 Tommy Messias             (MT'08)

2009-2010 Grady Hendharta           (MS'07)

2008-2009 Nadia Clairine Salin      (Nadia, TI'06)

2007-2008 Fiona Handayani           (Ona, TI'05)

2006-2007 Efan Adisaputra           (Efan/Ipung, TK'04)

2005-2006 Vina Setiana              (Vina/Tomat, TI'03)

2004-2005 Eduardus Ivan Subianto    (Ivan/Pat Kay, TK'02)

2003-2004 Vera Liany Puspitasari    (Vera, KI'01)

2002-2003 Damianus Sigit Nugroho    (Sigit, EL'00)

2001-2002 Andreas Putro Purnomoadi  (Put@w, EL'99)

2000-2001 Budi Setiawan             (Budi, MA'98)

1999-2000 Paulus M. Tamba           (Ulus, EL'97)

1998-1999 Rusman Sudaya             (Rusman, TL'96)

1997-1998 Navita Kristiastuti       (Vita, BI'95)

1996-1997 Agustinus Sigit B.        (Sigit, FI'94)

1995-1996 Yoga Dina S.              (Yoga, MS'93)

1994-1995 Ignatius Tri Handoyo      (Tri, TI'92)

1993-1994 Oscar                     (Oscar, TF'91)

1992-1993 Tio                       (Tio, DS'90)

1991-1992 Heru Danardatu            (Heru, TM'89)

1990-1991 Krismastono               (Krismas, MS'88)

1989-1990 Ronald Supriyadi          (Rony, TI'87)

1988-1989 Dwiyanto Sutarsono        (Antok, TK'86)

1987-1988 Michael Damanik           (Michael, MS'85)

1986-1987 Rudy Rachdiatmaka         (Rudi, SI'84)

1985-1986 Pratolo                   (Pratolo, IF'83)

1984 ...

1983 ...

1982 ...

...

1973 ...

 

Menurut website KM Institut Teknologi Bandung (ITB), Keluarga Mahasiswa Katolik ITB berdiri tahun 1973 (link). Jadi beberapa ketua KMK ITB tidak kuketahui sejarahnya.

 

Ditulis di hari Sabtu Paskah, 7 April 2012

Ignatius S. Condro A.B. (iscab, EL'98)